Sabtu, 05 April 2008

Dari seseorang untukku:

Aku mencintaimu
Bukan karena mahkota biru Ratu Balqis di rambutmu..
Atau gaun sutera berlapis emas yang berderai di tubuhmu..

Aku mencintaimu seperti halnya burung..
Yang mengenali setiap pepohonan
Bukan dari namanya
Tetapi dari batin yang tersirat dari setiap kulit kayu yang tersentuh..

Aku mencintaimu karena aku mengenali hatimu..
Yang telah lama kembara hingga ketepian waktu..
Sampai saatnya tiba
Aku selalu mencintaimu..



Jogja, 2004



Aku duduk sebangku denganmu
Hingga pohon di beranda rumah tersenyum kecut ditampar angina parasmu..

Dapatkah aku genggam tanganmu?
Untuk mengalirkan kata yang tak dapat aku ucapkan..
Karena setiap musim yang berlalu..
Tak juga bisa mengeja cinta kita..

Aku hanya terpaku walau sebangku denganmu..
Hanya bisa kurapatkan tubuhku di separuh waktu..
Karena diam adalah kata-kataku


Jogja, 2004



Kalau kamu sekarang baca..
Aku minta maaf..
Dan kalau kamu bertanya untuk apa..
Aku jawab untuk semuanya..
Dan juga kesalahanku yang terbesar:

Aku menyesal udah ngecewain kamu
Aku diam..
Karena dari awal aku memang nggak pernah ngrasa suka sama kamu..
Entah untuk yang keberapa kali
Tapi semua nggak bisa diperbaiki..
Waktu itu, kemarin, dan sekarang pun sama saja..
Aku nggak bisa.
Maaf..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar