Mencaci memaki
Dicaci dimaki
Mengubah dan diubah..
Tak kan sama dangen menggubah dan digubah..
Pernahkah kau merasa terasing?
Aku bagaikan kompor minyak
Tak lagi dipakai orang,
Namun masih bisa meletup.
Menyingkirlah.
Mencaci memaki
Dicaci dimaki
Mengubah dan diubah..
Tak kan sama dangen menggubah dan digubah..
Pernahkah kau merasa terasing?
Aku bagaikan kompor minyak
Tak lagi dipakai orang,
Namun masih bisa meletup.
Menyingkirlah.
Pahit getir terhempas,
Aku masuk ke yang lebih dalam,
Takluk dalam luapan katanya,
Meski tak nyata
Kubaca lagi,
Ini nyata,
Memang nyata,
Namun tanpa arti
Meski punya makna..
Di sini aku tersudut,
Terjerumus dalam di dasar sumur rata beratapkan batu dan tanah,
Serasa terkekang untuk berteriak,
Tak kan ada satupun yang dengar..
Patah, kalah..
Aku patah maka akupun kalah.
Adakah yang menggalikan untuk temukan aku?
Di sini, di dalam gelap.
Di dalam sumur ini.
Di dasar lautan terdalam.
Di belahan yang lain.
Di tempat paling terasing.
Dari hatimu.
Oktober, 5 2008
|